Rabu, 28 September 2022

Bangkit dari Keterpurukan

Judul post ini bener-bener kek kalimat motivasi yak.. Hahaa... Whatsoever, gue mau ngeshare pengalaman gue bangkit dari yang namanya keterpurukan.
Pernah ngga ngerasain kok hidup gue begini begini aja ya?
Ko hidup gue begini amat ya?
Ko gue hidupnya kurang bahagia ya?
Ko ujian hidup gue ga berenti-berenti ya?
Kenapa harus gue yang melalui ini semua?
Ko gini? Ko gitu? Kenapa begini? Kenapa begitu?
.....
Honestly, I ever have all of those feelings. All.. of.. those.. feeling. Gue ngerasa hidup gue kurang berarti. Gue ngerasa hidup gue cuma numpang hidup, numpang makan, numpang tidur, dan numpang-numpang lainnya. Numpangnya bukan dalam arti yang sesungguhnya ya.. Soalnya ngga enak kalo numpang-numpang mulu di hidup orang. Termasuk numpang lewat di hati seseorang. Hhaha. -Mulai geje-

Gue mengalami keterpurukan sebanyak dua kali. Masa terpuruk yang pertama adalah ketika kuliah di tahun kedua atau ketiga saat Bapak gue mengalami kecelakaan yang menyebabkan cedera parah pada tangannya. Masa terpuruk kedua adalah ketika gue mengalami quarter life crisis di akhir tahun 2016 setelah gue balik dari amrik dan resign dari kerja dari salah satu pabrik di daerah Cikande Serang. Pada masa terpuruk pertama, gue kehilangan berat badan sampai 7 kilogram dan hingga saat ini berat badan gue belum bisa balik ke masa sebelum terpuruk itu. Awalnya berat gue mencapai 47 kg, tapi setelah tragedi kecelakaan Bapak itu, BB gue turun jadi 40 kg. Selain perubahan fisik, gue juga mengalami perubahan emosional yang cenderung jadi lebih diam. Di akhir tahun 2016 ketika mengalami quarter life crisis, gue ngga mengalami perubahan fisik, tapi mental dan emosional gue sangat labil. Gue jadi gampang marah, sering teriak ngga jelas, nangis, pergi tiba-tiba naik motor tanpa tau tujuan, mikirin masa depan yang ngga tau akan bagaimana karena waktu itu gue jobless selama hampir 4 bulan. Bapak gue udah khawatir anaknya mengalami depresi dan ngga berani nanya-nanya hal sensitif. Saat itu, gue sampe kehabisan tabungan dari hasil magang selama satu tahun di amrik.

Apa yang gue lakukan ketika mengalami fase keterpurukan itu? Gue ngga bikin target yang muluk ketika menghadapi fase yang berat di hidup gue. Saat itu, target dan tujuan hidup gue cuma satu. Setiap paginya, gue berusaha untuk hidup dengan baik di hari itu, bisa melewati hidup sehari aja merupakan sebuah prestasi. Gue hanya perlu satu alasan untuk hidup di satu hari itu. I knew It's hard. Ketika kita mengalami fase hidup itu, pastikan kita punya minimal satu saja telinga yang bisa mendengarkan isi hati kita tanpa ngasih judgement. Satu orang saja, entah itu orang tua kita, pasangan, atau sahabat terdekat kita. Kita berikan tubuh kita nutrisi at least untuk bisa bertahan hidup walaupun lidah kita rasanya seperti kelu dan mati rasa. Apapun yang dialami, ditelan saja tanpa terlalu banyak dipikirkan karena itu hanya akan menambah beban pikiran. Setelah keadaan membaik, baru gue menetapkan target-target yang perlu gue capai dalam hidup gue. Waktu itu targetan hidup gue berjenjang. Ketika jobless , gue ngga menargetkan diri gue buat kerja di perusahaan yang bagus dan bonafid dengan gaji yang wah. Saat itu, target gue hanya satu, gue bisa menghidupi diri gue dan keluarga gue yang memang sudah bergantung sama penghasilan gue sejak kuliah dulu. Setelah tujuan pertama tercapai, gue naikan target gue untuk dapat kerjaan yang gue sukai. Waktu itu gue belum terlalu tau apa sih pekerjaan yang gue senangi? Apa sih pekerjaan yang bisa ngasih fulfillment buat diri gue? Dengan ketidaktahuan itu, gue mengeksplorasi beberapa jenis pekerjaan sampe akhirnya gue merasa nyaman untuk menjalani role sebagai seorang purchaser menjadi pekerjaan gue.

Setelah 5 tahun gue menjalani karir di bidang purchasing, gue mulai ngerasa bosen dan perlu challenge baru untuk kehidupan karir gue. Gue mulai mempersiapkan diri gue untuk switch career dan menjalani karir yang bisa ditempuh dalam jangka waktu yang panjang. Gue akhirnya mengikuti program pengembangan diri Career Class bersama dengan suami gue di tahun 2021. Gue mulai mengaktifkan LinkedIn gue dan juga serius mengikuti tes CPNS hingga akhirnya gue dinyatakan lolos sebagai CPNS di formasi Pengawas Mutu Hasil Pertanian, formasi yang ternyata gue senengin banget karena berkaitan dengan pertanian, agriculture value chain, dan juga dengan proses auditing. Pekerjaan ini juga bersifat mobile dan tidak hanya stay di kantor. Gue memutuskan untuk memperdalam ilmu, knowledge, dan skill gue di bidang ini. Semoga ini memang jalan karir yang bisa terus mengembangkan diri dan menebar banyak manfaat untuk bangsa dan negara ini. Tetap bertahan, tetap berjuang, tetap berbuat kebaikan apapun yang kita hadapi di dalam hidup kita.

regards,
Nur....



Sabtu, 07 Mei 2022

Salah Kalkulasi dalam Pengambilan Keputusan Penting di Fase Hidup

Gue teringat kejadian 6 tahun yang lalu ketika gue resign dari tempat kerja pertama gue di Indonesia. Kerjaan formal yang terikat kontrak secara full-time di Indonesia. Waktu itu gue baru balik internahip dari US. Setelah sempat melamar pekerjaan ke banyak perusahaan sejak sebelum pulang ke Indonesia, akhirnya gue mendapat panggilan interview dari salah satu PMA yang baru beroperasi di daerah Serang. Waktu itu job yang tertera adalah sebagai translator. Gue langsung datang interview dan ternyata cocok dengan Manajer Taiwannya. Akhirnya gue bekerja sebagai staf purchasing di perusahaan tersebut. Di perusahaan inilah pertama kalinya gue belajar tentang dunia purchasing dan procurement yang ternyata asik dan seru bagi gue, gue suka kerjaannya. Tapi, karena kepolosan gue waktu itu, gue gampang terhasut sama orang. Waktu itu ada yang menghasut gue untuk resign karena katanya manager gue galak banget dan kerja di situ tekanan batin. Waktu itu gue memang merasa exhausted banget karena baru kenal sama jenis kerjaannya, tapi kerjaannya banyak banget. Sampe bejibun. Purchase Request, Purchase Order yang diproses tiap hari itu banyak banget karena memang perusahaannya baru dan banyak yang harus dipurchase. Bahkan urusan purchase keperluan kantorpun yang biasanya dihandle oleh GA, langsung dipegang oleh gue dari mulai urus pengadaan kitchen set, kursi kantin, meja-meja kantor, AC, Telpon, peralatan elektronik lain, Valve yang harganya puluhan sampe ratusan juta, berbagai macam jenis besi dan kebutuhan konstruksi lainnya, pengadaan dan handle kontrak sama kontraktor yang handle pembangunan gedung dan pabrik produksi, pengadaan seragam, sewa forklift dan crane, dan masih banyak kerjaan pengadaan lainnya yang waktu itu gue handle dalam waktu hampir 3 bulan. Setelah gue pikir lagi sekarang, kuat juga ya gue ngelakuin kerjaan sebanyak itu hanya dalam waktu kurang dari 3 bulan.

Lalu apa yang bikin gue akhirnya terhasut untuk resign dari kantor itu padahal gue menyukai kerjaannya? Karena waktu itu gue masih terlalu idealis dengan jurusan kuliah gue. Gue basic-nya kuliah pertanian dan gue seneng kerja sama tanaman
 Gue masih ingin mencari kerjaan yang sesuai sama bidang kuliah gue dulu. Gue ngga bisa meluangkan waktu buat mencari-cari kerjaan lainnya dengan banyaknya kerjaan yang gue handle saat itu. Lalu tiba-tiba senior gue di kampus dulu menawarkan ke gue untuk menggantikan posisi dia sebagai SPV  kebun di daerah Puncak Cisarua. Akhirnya gue coba proses lamaran melalui Email dan telpon, gue tertarik untuk kerja sama owner-nya ini. Tapi gue belum mengiyakan karena gue perlu diskusi dulu sama orang tua dan salahnya gue waktu itu meminta saran dari teman yang memang sering menghasut untuk resign. Tentu saja dia orang yang paling semangat memberikan saran buat langsung resign. Akhirnya gue mengajukan surat resign ke manajer Taiwan gue, dia shock karena dia merasa selama ini gue ga ada masalah sama kerjaan dan gue keliatan happy menjalankan kerjaan di sana. Dia coba menahan gue dengan menawarkan beberapa hal. Gue waktu itu terima tawaran yang diberikan sama manajer Taiwan gue itu. Tapi ternyata tawaran yang diberikan sama manajer gue harus dapat approval dari direktur utama yang ternyata ditolak sama direkturnya. Gue akhirnya memutuskan untuk langsung pindah di hari Seninnya karena penolakan tawaran dari direktur itu diinfokan di hari Sabtu sore. Gue masih inget banget sebenernya waktu itu masih galau, tapi akhirnya gue memutuskan menyudahi kerjaan di PMA itu di tengah perjalanan berangkat kerja yang akhirnya gue putuskan untuk putar balik ke rumah gue lalu gue mulai packing buat langsung pergi ke Bogor. Di perjalanan itu, orang HRD dan Manajer Taiwan gue menelpon gue, tapi karena posisinya gue lagi mengendarai motor, akhirnya ngga gue angkat. Sesampainya gue di rumah, gue langsung membalas chat buat menginfokan bahwa gue memutuskan untuk resign. Tidak ada kewajiban one month notice karena waktu itu gue masih dalam masa probation. Setelah gue resign, gue kira orang yang sudah menghasut gue bakal resign juga, ternyata ngga. Dia stay di PMA tersebut sampai beberapa tahun kemudian. Life lesson yang gue dapatkan dari sini adalah jangan mengambil keputusan secara gegabah apalagi dalam kondisi emosi yang tidak baik dan yang kedua jangan mudah terhasut dengan orang lain karena yang harus menjalani konsekuensi dari keputusan yang sudah kita ambil hanya kita sendiri. Orang lain tidak akan ikut menemani kita menjalani konsekuensi tersebut.

Setelah gue kerja di Puncak Cisarua, gue menyesali keputusan gue resign dari kantor sebelumnya karena gue merasa nyaman dengan kerjaannya dan aksesnya mudah. Gue ngga betah stay di Puncak Cisarua ini karena tempatnya terlalu jauh  dan terpencil, susah diakses kendaraan dan susah sinyal juga. Waktu interview by phone dengan owner-nya, gue tanya apakah tempatnya bisa diakses dengan motor? Beliau menjawab bisa. Memang tempat ini bisa dilalui kendaraan, tapi bagi yang ahli. Untuk pengendara biasa seperti gue ini ngga bakal bisa bawa motor di tempat se-ekstrim ini. Jalanannya terlalu terjal dan tanjakannya terlalu curam. Berbahaya bagi pengendara yang tidak mahir mengendalikan kendaraannya di medan sulit. Untuk menggunakan fasilitas kendaraan umum ongkosnya lumayan. Ojek sekali jalan dari lokasi kebun ke jalan raya terdekat waktu itu sekitar 50-an ribu, belum ongkos angkot dari jalan utama cisarua ke Bogor Kota-nya. Bangkrut gue kalau tiap minggu turun gunung pakai kendaraan umum. Akhirnya gue memutuskan untuk tidak melanjutkan kerja di tempat ini. Kesalahan apa yang gue lakukan di fase hidup ini? Gue ngga melakukan survey secara langsung untuk mengetahui kondisi lapangan di tempat kerja yang baru. Pelajaran ini sangat berharga buat gue.

Perjalanan karir gue berlanjut di tempat baru, tapi waktu itu gue masih belum bisa memaafkan diri gue yang sudah gegabah dalam mengambil keputusan. Gue masih belum move on dari kantor tersebut. Sampai akhirnya di pertengahan tahun 2017 gue udah mulai bisa memaafkan diri gue. Gue mencoba mengambil hikmah dari kejadian itu bahwa gue akhirnya dipertemukan sama Liza dan Yosi, 2 kosmates gue selama tinggal di Jakarta. 2 manusia yang menemani gue melewati kegalauan gue, yang pernah keliling naik busway tanpa tujuan, yang makan di Lubuk Batung beli 2 porsi dimakan bertiga saking mahalnya harga ikan bakar favorit kita dengan kuah jariyang di nasinya. Mereka yang membantu gue untuk menyembuhkan diri gue yang sebelumnya selalu menyalahkan diri gue sendiri.

Puncak dari selesainya rasa bersalah gue resign dalam kondisi emosional yang tidak stabil di PMA tempat kerja pertama gue adalah ketika gue ambil paklaring untuk keperluan klaim JHT tanggal 4 April 2022 lalu. Gue mengamati ruangan yang sama dengan ruangan yang sebelumnya gue tempati 6 tahun yang lalu, hanya saja orang-orangnya sudah banyak yang berbeda. Setelah menerima paklaring dan berbincang dengan tim HRD yang bertemu dengan saya, saya akhirnya bisa menyelesaikan sedikit sisa rasa bersalah saya, karena kalau saya tidak resign pada waktu itu, saya mungkin tidak akan tahu tentang perkembangan dunia kerja di luar sana. Mungkin saya akan stuck di sini. Mungkin saya tidak akan mengeksplorasi diri gue, mengikuti kegiatan dan kelas kelas pengembangan diri selama beberapa tahun belakangan ini, bertemu dengan banyak orang-orang baru di hidup gue. We can't connect the dot forward, kita hanya akan tau untaian-untaian terhubung di hidup kita setelah kita melaluinya.

Selasa, 12 April 2022

Kapan Harus Resign Setelah Lolos Tes CPNS Tahap Akhir?

Bagi para pekerja swasta seperti gue yang mendapat kabar bahwa kalian lulus sampe tahap akhir tes CPNS tentu merasakan kegalauan kapan perlu resign dari kantor tempat kalian kerja sekarang. Berikut gue gambarkan timeline dan kondisi gue yang mengalami penyesalan karena resign lebih cepat dari yang seharusnya. I hope you guys will not do the same mistake like me yang udah kadung resign duluan tapi masih belum mulai kerja juga (bahkan pembagian SK sampai detik ini pun -12 April 2022- belum terlaksana di instansi tempat gue melamar CPNS formasi tahun ini.

Akhir tahun 2021 waktu itu gue sedang menemani anak gue yang masih bayi dirawat di RS karena mengalami gejala muntaber dan dehidrasi agak parah, gue membuka pengumuman dari web BKPSDM di hari terakhir timeline pengumuman hasil akhir tes CPNS. Sebenarnya gue sudah tahu kalo gue bakal lolos di tahun ini karena sebelum tes SKB berlangsung, gue mencari tahu tentang dua saingan gue dan mengamati skor mereka terus mengkalkulasi hasil akhir skor mereka dan skor gue yang waktu itu memang unggul. However, sebelum ada pengumuman official, gue tetap merasa was-was khawatir ada sesuatu yang salah dan gue bukan orang yang lolos. Alhamdulillah ternyata kekhawatirannya tidak terjadi, gue langsung senang dan menghubungi orang tua gue buat menginfokan kalau gue officially lulus CPNS tahun ini. Beberapa hari setelahnya, Nila & Anggi menjenguk gue sama anak gue di RS, lalu gue infokan kabar bahagia ini. Mereka belum tahu kalau gue tahun ini ikutan tes CPNS sampe tahap akhir. Karena belum ada informasi lanjutan, gue minta mereka keep silent dulu dari orang kantor biar infonya ngga cepet. Gue males basa basi jawabin pertanyaan orang soalnya. 😆

Tahapan selanjutnya setelah pengumuman hasil rekonsiliasi SKD dan SKB adalah pengumuman pasca sanggah dan informasi mengenai pemberkasan. Waktu itu timeline pengumumannya tanggal 4-6 Januari 2022, instansi Kota Serang baru mengumumkan di detik-detik terakhir juga. Hal yang lebih mengejutkan lagi adalah, walaupun batas waktu pengisian DRH dari pihak BKN ada di rentang tanggal 7-21 Januari 2022 (berdasarkan jadwal terupdate timeline BKN), kami para bakal CPNS Kota Serang ini harus mengumpulkan berkas fisik secara offline di BKPSDM Pemerintah Kota Serang di tanggal 14 Januari 2022. Karena jadwalnya terlalu mepet dan berkas yang harus disubmitnya banyak, akhirnya kami minta agar diadakan pembekalan terlebih dahulu secara online. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi berkas-berkas yang tidak sesuai yang harus dikerjakan dan dikumpulkan hanya dalam waktu satu minggu. Ketika pembekalan online, tim BKPSDM menginfokan bahwa pengumpulan dilakukan lebih cepat agar proses NIP bisa diajukan lebih cepat (seharusnya). Tim BKPSDM juga menginformasikan dengan nada yang agak tinggi kepada bakal CPNS yang masih kerja agar mengundurkan diri dari tempat kerjanya sesegera mungkin. Akhirnya setelah pembekalan itu banyak yang mengajukan pengunduran diri di akhir bulan Januari dan Februari (termasuk saya -yang akhirnya menyesal-).
Detail berkas apa saja yang perlu dikumpulkan ada di postingan selanjutnya ya..

Timeline selanjutnya untuk proses seleksi CPNS ada Usul penetapan NIP yang seharusnya dilaksanakan selama sebulan sejak tanggal 22 Januari 2022 - 22 Februari 2022, but hey.. sampai hari ini proses penetapan NIP di BKN secara nasional belum selesai, bahkan NIP CPNS Pemerintah Kota Serang baru diumumkan telah selesai prosesnya di tanggal 8 April 2022. Stok sabar calon abdi negara emang harus terus-terusan direfill agar tidak habis.

Drama penetapan NIP ini cukup jadi polemik bagi para calon abdi negara di instansi yang gue lamar karena mostly sudah pada resign dari kantor lamanya sejak awal tahun. Sebagian besar dari kami hanya hidup dari sisa-sisa tabungan selama beberapa bulan. Hal yang menjengkelkan adalah karena kami kehilangan sumber income utama sedangkan kebutuhan setelah resign jadi bertambah (membayar BPJS kesehatan yang sebelumnya dicover oleh kantor) ditambah dengan THR yang akhirnya tidak kami dapatkan dari kantor lama ataupun dari gaji kami sebagai CPNS karena kami belum mendapatkan SPMT. Mari kita ambil contoh kasus gue pribadi. Gue resign dari bulan Februari akhir, artinya gue sudah tidak kerja lagi sejak Maret sampai April. Gaji sebulannya ada di angka 6 jutaan, berarti total gaji Maret sampai April + THR yang ngga gue dapatkan karena gue ngejar resign setelah diburu-buru sama pihak BKPSDM adalah 18jutaan rupiah. Wow, duit segini harusnya bisa gue pakai buat renovasi bagian belakang rumah gue nih. Huhu. Sedih banget. Gue sampai depresi juga kayanya karena selama beberapa minggu terakhir ini gue jadi lebih sensitif dan gampang marah dan bawaannya pengen tidur + ga semangat ngapa-ngapain (maafin mamamu ini ya Nak yang sering ngomel akhir-akhir ini).

Sebelumnya gue emang ada plan buat resign di akhir April 2022 (sebelum ada pembekalan online itu) demi mengejar THR yang lumayan. Tapi karena ketika pembekalan pihak BKPSDM-nya agak ngegas ngeburu-buru kita cepet resign dan di awal februari itu ditetapkan aturan baru bahwa pencairan JHT baru bisa dilakukan setelah umur 56 tahun, akhirnya setelah berunding dengan suami dan keluarga diputuskan agar resign di akhir Februari dan mengajukan ke pihak perusahaan di awal Februari agar fokus persiapan CPNS-nya. Ternyata, keputusan itu justru gue sesali bahkan gue belum bisa memaafkan diri gue karena kekeliruan gue dalam pengambilan keputusan waktu itu. Nasi telah menjadi bubur, ngga ada yang bisa gue lakuin untuk bisa memutar waktu buat mengubah keputusan gue waktu itu. Jadi mau ga mau ya I need to live my life with my current condition yang masih ngambang menunggu tanggal penyerahan SK CPNS.

What is the conclusion of this post? Don't ever submit your resignation letter to your company unless you get final notification about "Tanggal penyerahan SK dari pihak BKPSDM". Wajib dapat tanggal dulu pokoknya sebelum resign, daripada kalian nunggu sampe depresi kaya gue kan. Gimana ngakalinnya kalau dari pihak kantor harus ngajuin one month notice? Talk to your manager and HR officer, nego sebisa mungkin buat ngasih fleksibel date buat resign setelah kalian ngasih notifikasi kalau kalian akan resign setelah dapat tanggal penyerahan SK.

Kamis, 31 Oktober 2019

Dear My Future Husband

Tolong banyak bersabar ya untuk istrimu ini. Istrimu ini orangnya tidak sabaran, apa-apa pengennya cepet, kepalanya batu banget (lebih keras dari batu kali malah), belum bisa masak banyak jenis makanan, bodo amatan, kalo lagi kumat manjanya melebihi kemanjaan anak bontot, pendiriannya terlalu keras, dan kalo udah maunya A ya harus A, ga bisa B atau C unless you can make her to think that another option is more impactful than her choice.

However, If you already got her heart, you will be the most special man in the world. She will do everything she can do to make you feel comfortable and she will make sure that you will get what you deserve from her. Huge attention, feeling loved, and being protected. She will make sure that nobody will hurt you. She looks like that she is so weak, but actually she has a greater power inside her body and soul. Just don't try to mess her up, because she can do something worse than what others did to her or her lovely one.

Thank you for being together with me.. Thanks for the love that you always give for me...

Your lovely one,
Nur yang bikin hidup kamu Makin banyak warna

Rabu, 07 Maret 2018

Jatuh Cinta sama Software Engineer

Waktu kecil dulu, entah itu waktu SD atau SMP gue lupa, gue pernah nonton film So Close. Filmnya keren banget menurut gue. Sampe sekarang pun gue kadang nonton cuplikan film itu sesekali. Jadi film itu menceritakan tentang seorang cewek kakak beradik yang jago di bidang IT gitu. Kakaknya ini jadi pembunuh bayaran kelas kakap. Tapi project yang dia terima Cuma buat ngebunuhin kepala mafia kelas kakap gitu kan. Kakaknya yang terjun langsung buat ngebunuh orang yang berkaitan sedangkan adiknya yang mantau semua pergerakan di semua tempat yang akan dan dilalui kakaknya melalui system yang terkoneksi dengan semua cctv di seluruh dunia. Sistem ini ditemukan oleh bapak mereka. Sistem ini yang diperebutkan sama mafia-mafia di seluruh dunia sampe akhirnya orang tuanya terbunuh. Untungnya system ini tidak dapat dicuri oleh mafia-mafia yang berebutan tersebut. Di tengah film, kakaknya mati pas mau nyelamatin adeknya. Dia harus bantu adeknya meloloskan diri dari kejaran polisi dengan mencari rute-rute terbaik buat kabur sedangkan saat itu dia dikeroyok banyak orang dan akhirnya terbunuh. Dulu pas pertama kali gue nonton film ini, gue beneran nangis. Nangis sesenggukan. Banyak banget pelajaran berharga yang gue dapat dari film ini. Gue belajar buat jadi cewek yang tangguh, gue belajar jadi  kakak yang harus selalu memproteksi adeeknya di segala kondisi (gue inget banget adegan pas kakaknya ngasih tau kalo dia ngga ingin tangan adeknya terkotori dengan ngebunuh langsung, dan dia ga pernah ngebiarin adeknya terjun ke lapangan biar tangan adeknya tetap bersih, cukup tangan dia aja yang kotor.. so sweet banget kan???), gue belajar buat jadi orang yang punya prinsip, gue belajar tidak selamanya musuh akan tetap jadi musuh (bisa jadi saat ini musuh tapi di kemudian hari jadi teman atau sebaliknya).
Singkat cerita, gegara nonton film ini gue jadi pengen banget jadi software engineer. Tapi sayangnya, keterbatasan keluarga gue belum bisa membuat gue mewujudkan keinginan gue ini sampe akhirnya gue give up. Sampe detik ini masih kerekam jelas di otak gue, dulu waktu SMA hampir tiap semester gue ngerengek ke babeh minta dibeliin laptop. Laptop ini masih jadi barang yang super mewah waktu itu. Dan sayangnya babeh belum bisa mewujudkan itu walau di setiap semester gue ngerengekin hal yang sama (Ya Allah, dosa banget yak gue. Gak kebayang gimana perasaan babeh gue yang ngga bisa memenuhi keinginan anaknya ini). Gue baru punya laptop di tahun kedua kuliah gue. Itupun hasil kerja keras kuliah sambil ngajar yang lebih banyakan ngajar privatnya daripada kuliahnya. Haha. Padahal dulu gue ngebet banget pengen kuliah, pas kuliah malah ga serius banget dah kuliahnya. Tapi gimanapun, waktu itu gue berazam segimanapun kondisi diri gue ketika kuliah, gue harus punya IPK minimal 3, karena IPK 3 itu jadi tiket gue buat mewujudkan impian-impian gue lainnya, salah satunya buat S2 di luar.
Kekerenan seorang software engineer di mata gue sudah bercokol dari SMP-SMA itu. Gue inget banget gue pernah nyeletuk, “Ya Allah, gue tau gue ngga berbakat buat jadi software engineer, gue pengen punya jodoh seorang software engineer, ya Ya Allah. Boleh kan?”. Haha. Redaksi kalimatnya sih ngga kaya gini, tapi isinya kurang lebih sama lah. Kenapa gue saat itu (dan mungkin sampe sekarang juga masih) kepikiran kaya gitu? Karena gue udah sadar bener gue ga bakal bisa jadi software engineer. Ga boleh sih sebenernya ngomong begini, but It’s the fact. Gue orangnya ngga telaten, ga sabar, lebih ke proaktif, apa-apa maunya cepet, kalo stuck bakal uring-uringan. Kebayang kan kalo gue jadi software engineer, tiap hari gue uring-uringan mulu yang ada. Nah, gue emang orangnya kaya gitu kan, tapi gue sabar loh ngadepin orang yang punya karakter yang cocok jadi software engineer gitu. Bagi gue, software engineer itu cool, pinter, jago, telaten, sabar, dan setia. Jangankan buat melirik cewek lain, cewek (atau kekasih halalnya) sendiripun bakal sering dicuekin. Hhaha. Cem manalah ini. Iya pokonya gitu deh ya. Di mata gue, walopun gue orangnya ngga mau dianggap lebih oneng dari yang lain, tapi kaya secara ngga sadar di alam bawah sadar gue, gue bakal dengan sendirinya ngerasa si software engineer itu lebih jago dan lebih pinter dari gue.
Hal lainnya yang bikin gue jatuh cinta sama seorang software engineer adalah pertimbangan masa depan gue. Gue impiannya banyak. Banyak banget malah. Saking banyaknya gue sampe bingung mana dulu yang harus gue kejar. Dan kebanyakan impian gue itu adalah sesuatu yang mengharuskan gue buat tinggal nomaden. Gue tipe pembelajar yang haus akan pengalaman. Gue bakal lakuin apapun buat ngejar pengalaman itu. Dan gue pengen keliling dunia. Ya, salah satu impian terbesar gue adalah keliling dunia. Ngerasain stay di beberapa tempat yang berbeda. Otomatis untuk menyelaraskan impian gue dengan jodoh gue, dia harus orang yang fleksibel juga dan ngga terpaku di satu tempat. And the most suitable person for me buat meraih impian gue itu adalah sang software engineer itu. Gue pengen balik lagi ke US, gue pengen ngerasain tinggal di Jerman, gue pengen tinggal di Ausi, New Zealand, Singapore, Japan, negara Europe lainnya. Dan ketika semuanya udah pernah gue rasain nanti, I’ll coming back home. Ya. Home. This beautiful and ‘crowded’ country. Punya kebun buah puluhan hektar, ngelola kebun buah itu, punya puluhan anak asuh, punya komunitas yang bisa membaikan kondisi pendidikan, social, dan ekonomi di daerah gue. Ya. Gitu doing. As simple as that. But I know untuk mewujudkan itu semua gue butuh energy dan usaha ekstra untuk memperjuangkannya. Man Jadda wajada weh lah pokonamah!

Rabu, 25 Oktober 2017

Sesak di Dada

I don't know why, hari ini gue ngerasa hidup gue sesak banget...
Like, everything being so helpless. Like I'm the only fighter. Like I'm so tired with everything. I need a cooperation from everybody. I need all of us to work together.

Senin, 16 Oktober 2017

Cerita Seru Jatuh Dari Motor

Cerita jatuh dari motor itu lucu? Hah? Kok bisa? Iya bisa aja. Kan yang ngalaminnya gue. Hhaha.Gue termasuk tipe orang dodol yang kalo mengalami sesuatu malah gue ketawain. Life is already serious enough, I don't want to make it more serious. Halah. Apa banget deh si Nur ini. Tapi beneran deh, beberapa kali gue jatuh dari motor, kejadiannya selalu konyol.
Someday, waktu gue awal-awal baru bisa bawa motor, gue kan sering ngajar les tuh jaman kuliah, sampe ujung Bogor malah. Bisa dibilang gue banyak hafal jalanan di Bogor karena sering ngajar ini. Waktu itu gue ngajar di daerah cibinong, gue bawa motor kan. Terus pas balik, sebenernya Wawan ada bareng gue, tapi guenya ngeyel pengen gue yang bawa, mau ngelancarin. Kondisinya waktu itu gerimis syahdu gitu, jalanan gelap, dan banyak tikungannya. Ehhhh, gue lagi khusyu' sama jalan, tiba2 ada mobil yang nyenggol gue. Dan berhubung gue masih newbie, disenggol gitu langsung jatuh kan ya. Dodolnya itu mobil yang nyenggol keknya ngga ngerasa kali yak abis bikin anak orang jatuh gitu. Main jalan weh. Untung ngga lagi padet jalannya. Jadi langsung bisa bangun lagi.
Sesi jatuh selanjutnya, waktu gue balik ngajar dari Bojonggede, posisinya masih ngantuk, gue ambil kanan karena dalam radius 1 apa 2 kilo mau belok ke kanan ke Atang Sandjaya gitu kan. Eh, saking ngantuknya gue ngga realizes kalo ada lubang di depan gue. Untung bawa motornya pelan. Jatohnya ngga sakit-sakit amatlah. Cuma lecet-lecet di tangan sama kaki yang lumayan perih sih pas diobati. Dari sekian banyak cerita jatuh dari motor ini, gue selalu ngebersihin dan ngobatin luka sendiri, even waktu wawan yang ikutan jatuh juga gitu, gue obatin dia dulu baru ngobatin gue. For me, as long I can do everything by myself, I'll do it without bothering someone else to help me. Tapi sekarang ngga terlalu gitu sih, kadang kalo lagi pengen communicate with someone, I'll ask someone help. Gue bukan tipe orang yang jago basa basi soalnya. Hhoho
Gue lupa ini jatuh pertama kalinya atau bukan. Waktu itu gue paksain berangkat dari bogor ke serang naik motor buat ngasih proposal gitu terus pulangnya langsung balik ke Bogor di hari yang sama. Mungkin wawan saat itu lagi lelah, jadi weh ada lubang gede di tengah jalan juga gak kelihatan sama dia, and in the end kita jatoh. Untungnya jalanan Serang-Jakarta di daerah Jayanti ini lagi sepi, padahal biasanya rame loh sama truktruk gede gitu. Abis jatoh gitu kita ngaso di pinggir jalan kaya warteg gitu. Entah disebut nekat atau apa, gue malah nyebrang jalan gede ituu buat ke alfa apa indomaret gitu, udah ketebak kan apa yang mau gue beli? Iyap, beli air mineral, alkohol, betadine, plester, sama kasa. Basic needs buat ngobatin luka jatoh. Terus gue nyebrang lagi deh ke tempat ngaso. Kalo dipikir-pikir nekat juga sih itu itungannya nyebrang di jalanan yang segede gaban itu.. baru ngehnya sekarang tapi. Hhaha.
Cerita yang di Rangkas semu-semi konyol. Jadi kita kan mau berenti dipinggir jalan gitu di daerah rangkas, Wawan ngiranya tanah dipinggir aspal itu sejajar, jadilah kaki kitinya turun tanpa ditopang kaki kanan. Karena ternyata yang tonggi ity rerumputannya dan ngga ada yang back up kakinya, jadi weh malah kita jatuh ke kiri jalan ketimpa motor. At that time, kita gak bisa bangun sendiri and need other's help buat bangkit. Tapi kita ketawa ketawa aja coba.. dudul banget kan? Hhaha.
Kalo yang di Ciawi ini, ini teh cerita jatuh dari motor yang paling konyol sepanjang hidup gue. Kan posisinya abis ujan dan tanah becek gitu, terus gue salah pilih jalan lah itu. Padahal bawanya pelan, tapi tetep aja kalo udah salah milih jalan udah fatal. Gue kehilangan keseimbangan dan akhirnya gue jatuh ke lumpur. Badan dan motor gue full of lumpur lah itumah. Terus,karena gue malu balik lagi ke kebun tempat magang, gue jalan weh dan beli air minum 1,5 liter buat bersihin sebagian badan gue. Nah, karena airnya cuma cukup buat bersihin sebagian badan, sisanya masih kotor dong ya.. sialnya bensin motor gue saat itu sekarat, jadi mau gak mau gue harus ke pom bensin dengan kondisi yang tak terdeskripsikan itu. Nyampe pom bensin, gue ditanya beberapa orang, Jatoh ya mba? Jatoh di mana? Kok bisa jatoh? Saking gue tengsinnya, jadilah gue jawabnya ngaco. Gue bilang aja kalo gue ga jatoh, tapi gue abis main lumpur. Hhaha. Sumpah gue tengsin parah meen. Gue ngerasa konyol banget. Hhahahaa...
That's all the whole konyol stories gue...